Pasien klinik NAUFAL mengalami Diskriminatif, Aksi KPPM disambut tindakan Represif.

Author by rodanews | Post on Oktober 13, 2025 | Category Hukum , Kesehatan , Kriminal
Screenshot

rodanewsindonesia – Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM) melakukan aksi unjuk rasa di depan Klinik Naufal terkait adanya aduan salah satu pasien mengenai kelalaian dari pihak klinik dalam melayani pasiennya, Senin, (13/10/25).

‎Adanya aduan ini, diakibatkan salah seorang dokter yang melakukan tindakan medis terhadap pasien berinisial S itu dianggap melanggar Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI), sebab, tanpa melakukan pemeriksaan fisik ke pasien, dokter langsung memberikan obat.

Saat massa aksi tiba dan berorasi beberapa menit, massa aksi diperhadapkan dengan beberapa preman yang diduga digunakan untuk menghalangi masa aksi pada saat melakukan aksi demonstrasi di depan klinik naufal.

‎Selang beberapa waktu kemudian, saat orator kedua menyampaikan orasinya, situasi aksi mulai tidak kondusif sebab ada provokasi dari salah seorang yang diduga preman bayaran yang membuat kericuhan dan kekerasan sehingga beberapa massa aksi mendapatkan luka memar pada bagian tubuh.

‎Saat melakukan audiensi, Iswan Kusnadi, selaku Ketua Umum KPPM menegaskan bahwa tindakan yang dilakukan dokter terhadap pasien tersebut sangat membahayakan pasien.

‎”Bagaimana mungkin, tanpa melakukan pemeriksaan fisik ke pasien lalu diberikan obat begitu saja,” tegasnya.

‎Senada dengan itu, Iswan juga mempertanyakan tentang profesionalitas dokter yang bersangkutan, karena, saat ditanyakan tentang prosedur pemeriksaannya.

‎ “Biar tidak saya periksa, saya langsung tahu penyakitnya,” jawab dokter yang melayani pasien.

‎Iswan, juga menambahkan bahwa, tindakan seperti itu tidak mencerminkan layaknya seorang dokter, sebab itu melanggar KODEKI.

‎”kamu ini dokter atau dukun, kenapa tanpa melakukan pemeriksaan langsung saja memberikan pasien obat,” tutupnya

‎Reporter : Ilham

RELATED POSTS