

rodanewsindonesia – Tuntutan 17+8 dalam agenda Demonstrasi masyarakat sipil belakangan ini telah melewati batas waktu yang telah di tetapkan oleh para Demonstran.
Namun belum ada tuntutan yang direalisasikan oleh presiden Prabowo Subianto. Bahkan respons yang di berikan oleh Prabowo di Hambalang, pada hari Minggu 7/9 tidak memberikan keterangan terkait akan direalisasikannya tuntutan-tuntutan tersebut.
Merespons hal tersebut Kepala Bidang Investigasi dan Advokasi (Kabid Investigasi dan Advokasi), Koalisi Perjuangan Pemuda Mahasiswa (KPPM) Periode 2024-2025, Sakring turut angkat bicara.
“Saya rasa tuntutan 17+8 yang selama ini di gaungkan sangat relevan untuk di tunaikan oleh Presiden Prabowo”, ucapnya kepada awak media, Senin (8/9/2025)
“Tidak harus banyak celoteh lagi dengan melihat kondisi negara saat ini, dan saya rasa dengan para pembantu yang berada dalam kabinet merah putihnya tidak butuh waktu lama untuk merealisasikannya”, sambungnya
Lebih lanjut, Sakring, merasa kecewa dengan sikap yang di ambil Presiden Prabowo terkait penyampaiannya saat merespons tuntutan 17+8 tersebut yang hanya akan kembali untuk dipertimbangkan.
“Bahkan pengusutan meninggalnya Driver Ojol, Arfan Kurniawan, masih belum jelas terkait kapan pembentukan tim Investigasi Independennya akan di bentuk”, jelasnya
Dengan nada tegas, Sakring, menyatakan siap untuk terlibat dalam proses pengawalan kembali terkait tuntutan 17+8 yang belum dikabulkan oleh Presiden Prabowo.
“KPPM akan kembali menggelar aksi-aksi dan kembali memblokade jalan-jalan utama di Kota Makassar, sampai tuntutan 17+8 itu terpenuhi”, tutupnya
Penulis : Al
